Sebanyak 2,2 juta penduduk Gaza menghadapi kekurangan pangan selama berbulan-bulan yang telah memperburuk kondisi kesehatan yang sudah buruk di wilayah tersebut. Kelompok bantuan kemanusiaan telah mengkritik Israel karena tidak mengizinkan cukup banyak truk bantuan masuk ke Gaza, menutup penyeberangan penting, dan menciptakan hambatan logistik.
Israel membantah tuduhan tersebut dan menyalahkan PBB karena gagal mendistribusikan bantuan, hal yang dibantah oleh PBB.
Sekretaris Pers Pentagon Mayor Jenderal Pat Ryder mengatakan pada hari Selasa bahwa barang-barang yang diturunkan di dermaga sementara yang dibangun AS di lepas pantai Gaza belum sampai kepada mereka yang membutuhkan, menurut CNN.
Dan seluruh proyek ini pada akhirnya mungkin gagal jika Israel tidak menciptakan kondisi bagi kelompok bantuan untuk melaksanakan operasi mereka dengan aman, kata Program Pangan Dunia PBB pada hari Selasa, menurut Associated Press.
Selama akhir pekan, truk yang membawa bantuan dari dermaga dicegat oleh massa, CNN melaporkan.
“Saya tidak mengerti dermaga terapung ini atau apa indikasinya dan apa tujuannya,” kata Mounir Ayad, seorang warga Gaza, kepada CNN di dekat dermaga. “Mereka bilang itu untuk bantuan, tapi masyarakat khawatir. Apakah ini bantuan atau yang lainnya? Kita tahu bahwa AS tidak pernah mendukung perjuangan Palestina, jadi tidak masuk akal jika mereka memberi kami bantuan tanpa imbalan apa pun.”
Steve Taravella, juru bicara WFP, mengatakan kepada AP bahwa hanya lima dari 16 truk bantuan yang meninggalkan dermaga pada hari Sabtu telah tiba di gudang dengan muatannya.
Akibatnya, pengiriman harus dihentikan sementara pada hari Minggu dan Senin, lapor AP, mengutip WFP.
Meskipun Pentagon mengatakan pengiriman bantuan dilanjutkan pada hari Selasa, PBB mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui adanya pengiriman bantuan yang dilakukan pada hari itu, menurut AP.
Dermaga sementara itu baru berlabuh di sebuah pantai di Gaza pada Kamis lalu, kata Komando Pusat AS dalam pernyataan di situsnya.
Hingga Selasa, 569 metrik ton bantuan telah dikirim ke pelabuhan Gaza, kata Ryder.
Pentagon sebelumnya mengatakan bahwa tujuannya adalah untuk mengirimkan setidaknya 500 ton – setara dengan 90 truk – bantuan kemanusiaan ke Gaza setiap hari sebelum ditingkatkan menjadi 150 truk per hari.
Angkatan Darat AS sebelumnya mengerahkan beberapa kapal terbesarnya untuk membantu pembangunan dermaga sebagai bagiannya upayanya untuk memberikan dukungan yang lebih baik kepada warga sipil di tengah konflik.
Negara-negara termasuk AS juga telah menjatuhkan makanan dengan parasut. Pada bulan Maret, lima anak di Gaza terbunuh oleh paket bantuan yang parasutnya tidak berfungsi.